Friday, November 16, 2012

Keruk Untung Capai Rp4 Juta dari Promosi di Jejaring Sosial




BOGOR - Bisnis online menjadi pilihan yang paling mudah bagi para pemula yang ingin berkecimpung di dunia bisnis. Selain modal yang diperlukan kecil, waktunya yang dibutuhkan juga tidak banyak.





Seperti yang dilakukan Dita Aryani Sulaksono yang memulai usahanya dengan menjual di bursa online. Dari via BlackBerry, Facebook, hingga Twitter. Hingga sekarang Dita mampu menyewa tempat untuk menjual barang dagangannya, seperti busana muslim, busana santai, sandal sepatu, pernak-pernik juga busana anak-anak. Dalam sehari Dita mampu menghasilkan omzet dari Rp3 juta hingga Rp 4juta.





"Modal awalnya hanya Rp1 juta saja, tapi setelah usahanya semakin maju saya tambah modal lagi Rp10 juta untuk menyewa tempat, karena pelanggannya banyak dan butuh tempat untuk menaruh barang dagangannya," katanya kepada Okezone.





Dita menambahkan, kebanyakan busana yang dijual adalah design-nya sendiri. Sisanya, dia pun berbelanja langsung ke Bandung dan ke pabriknya di Kota Garut. Di tempatnya pun juga bisa memesan busana yang dapat sesuai dengan keinginan pembeli. Dalam waktu satu minggu, barang yang dipesan pun sudah jadi yang langsung dibuat dari tangan Dita sendiri.





Seorang pembeli Nisa mengatakan, bahwa dia sudah terbiasa memesan pakaian dari Dita. "Setiap ada acara undangan atau acara tertentu, saya pasti pesan dari Dita, modelnya bagus serta harganya juga murah," katanya. (mrt)


Thursday, November 15, 2012

Bisnis Roti Cane Mampu "Keruk" Rp55 Juta/Bulan




http://img.okeinfo.net/content/2012/08/25/320/680495/r69x9abx9y.jpg





SIAPA bilang memperkenalkan dan mempertahankan makanan khas negeri lain di ranah Indonesia itu sulit. Ka Nung Bakery, mematahkan anggapan tersebut.





Berdiri sejak 1974 dengan menyajikan roti maryam dan roti cane khas Timur Tengah, usaha tersebut berawal dari pemasaran mulut ke mulut. Kini produknya telah dipasarkan ke wilayah Jabodetabek.





Usaha milik Askar Cholid tersebut saat Ramadan dan Idul Fitri telah mengantongi omzet mencapai Rp55 juta per bulan. Omzet tersebut, diakuinya, meningkat sebesar 50 persen dibandingkan hari biasa.





Terapkan SOP





Mempertahankan usaha yang sudah ada selama bertahun-tahun tentulah tidak mudah, belum lagi banyaknya saingan berupa usaha sejenis. Dalam mempertahankan usahanya, Askar pun memiliki beberapa strategi.





"Saya menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) pada setiap bagian, mulai dari bagian produksi yang menyangkut bahan baku, bahkan setengah jadi. Barang jadi dan nagian kemasan hingga pelayanan di gerai dan pengiriman," ungkapnya kepada Okezone.





Pada awal berdirinya, usaha ini dapat memproduksi sebanyak 10 hingga 50 pcs roti per hari. Bahkan kini dirinya sudah mampu menghasilkan 600 pcs setiap harinya. Penjualan produk ini sebagian besar tersebar di Jabodetabek, namun 80 persen berada di wilayah Jakarta.





Seorang pembeli Irda mengatakan, dirinya telah lebih dari tiga tahun berlangganan membeli roti Ka Nung.





"Saya sudah lebih dari tiga tahun langganan makan roti ini, yang paling gampang biasanya saya beli di stasiun kereta api, jadi saya jadikan bekal perjalanan saya," katanya.


Lirik Peluang Bisnis Jasa Penitipan Reptil




JAKARTA - Lebaran merupakan momentum orang untuk bertemu dengan sanak saudara. Bagi mereka yang punya kampung halaman, mudik menjadi suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu.





Terkadang, mereka yang ingin mudik, tidak ingin direpotkan dengan membawa barang-barang yang menjadi kesayangan atau hewan peliharaan. Momen Lebaran ini pun akhirnya dilihat seorang pecinta reptil, Prasetyo, untuk mencoba "mencicipi" sedikit keberuntungan.





Prasetyo mengaku memanfaatkan momen ini untuk menambah penghasilan. Caranya? Dengan menyediakan jasa penitipan hewan khususnya jenis reptil.





"Awalnya usaha ini untuk mencegah reptil peliharaan kelaparan dan mati karena ditinggal pemeliharanya waktu mudik," ungkap Pras, kepada Okezone.





Menurut Pras, untuk setiap reptil yang dititipkan, ia mematok harga sebesar Rp25 ribu untuk biaya perawatan. "Untuk harga, dipukul rata Rp25 ribu per hari untuk perawatan," jelas Pras.





Sedangkan untuk biaya makan reptil yang dititipkan tersebut, pria yang juga anggota komunitas Depok Reptile Amphibi Community (DeRIC) ini memberi tarif sebesa Rp50 ribu saja untuk makan hewan per satu minggu.





"Usaha ini sudah dimulai dari tahun kemarin. Tapi kebanyakan dari teman satu komunitas," tambah Pras singkat.





Dia pun mengaku, menjelang Lebaran ini, dirinya sudah mendapat klien sebanyak 10 orang. Dirinya sempat memprediksikan pelanggannya akan bertambah dan mendapat penghasilan sampai Rp5 juta dalam satu minggu.





"Buat sekarang sudah ada 10 orang, kebanyakan nitip kadal, atau jenis varanus (biawak) karena harus makan setiap hari," tutup Pras. (mrt)